Halaman
161161
161161
161
Kedisiplinan
Pada Pelajaran 11 ini kamu akan mempelajari serta menguasai
beberapa kemampuan berbahasa berikut ini.
1. Kemampuan membaca cepat. Dalam pembelajaran ini, kamu
harus mampu membaca teks yang tersedia selama dua menit.
Setelah itu, kamu diharapkan mampu menjawab sejumlah
pertanyaan isi teks.
2. Kemampuan berdiskusi. Penjelasan tentang mengungkapkan
gagasan dalam diskusi, mengawali kegiatan dalam pembelajaran
ini yang harus kamu pahami dengan benar.
3. Kemampuan menulis teks drama. Mengembangkan penokohan
dan mengembangkan konflik merupakan uraian cara-cara menulis
teks drama. Akhir dari kegiatan ini, kamu diharapkan dapat
menulis naskah drama dengan baik.
4. Kemampuan membaca buku biografi. Dalam pembelajaran ini
disajikan sebuah teks biografi yang harus kamu baca dan pahami
isinya. Setelah itu, kamu diharapkan mampu merepleksikan tokoh
dalam biografi tersebut dengan diri sendiri serta mampu
menjawab sejumlah pertanyaan tentang isi biografi tersebut.
Pelajaran
Pelajaran
11
11
162162
162162
162
u
Belajar Efektif
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam/Ilmu Sosial
u
A
Membaca Cepat
1. Membaca Teks
Bacalah teks berikut dengan waktu dua menit!
Ketika Korupsi Dianggap Sebagai Hak Asasi
Oleh Ahmad Sanusi Tambunan
Indonesia termasuk negara terkorup di dunia. Dalam beberapa
laporan akhir lembaga pemantau korupsi,
Transparency International
(TI), senantiasa menempatkan Indonesia dalam sepuluh negara paling
korup di samping Nigeria, Pakistan, Kenya, Bangladesh, Cina,
Kamerun, Venezuela, Rusia, dan India.
Di negeri ini, praktik korupsi sudah sangat menjamur, mengakar,
bahkan jadi budaya sehari-hari. Hampir di setiap institusi pemerintah
dari Rukun Tetangga (RT) sampai tingkat lembaga tinggi negara
terjangkit korupsi. Misalnya, dalam mengurus KTP dan surat-surat
keterangan lainnya yang dimulai dari pejabat tingkat RT si pembuat
akan dikenakan biaya lain-lain di luar biaya resmi. Pembuatan surat
izin mengemudi (SIM), sertifikat tanah, bahkan sampai membuat surat
keterangan tidak mampu dan surat kematian pun tak luput dari korupsi.
Pada tingkat yang lebih tinggi, misalnya, seorang pejabat menyimpan
uang negara dalam rekening pribadinya, menggunakan fasilitas negara
seperti telepon, listrik, air, alat tulis kantor dianggap biasa. Juga anggota
legislatif yang tidak disiplin menghadiri rapat-rapat DPR hingga banyak
keputusan yang menyangkut kepentingan rakyat tertunda.
Di lingkungan departemen yang melayani kesejahteraan rakyat,
banyak dana sosial yang diselewengkan dan tidak sampai ke tangan
yang berhak. Ironisnya, Departemen Agama yang seyogyanya menjadi
institusi terdepan dalam mempertahankan nilai-nilai moralitas dan
Departemen Pendidikan Nasional yang bertugas mencetak generasi
penerus bangsa justru menjadi sarang korupsi nomor wahid. Demikian
juga korupsi yang terjadi di kalangan penegak hukum, jaksa, hakim,
lembaga legislatif, dan lembaga swasta-swasta lainnya.
Hal yang menggelikan, bahkan masyarakat akar rumput juga ikut
berkorupsi ria, meskipun kapasitasnya masih kecil-kecilan. Seperti
pedagang kaki lima menggunakan badan jalan untuk berdagang yang
membuat kemacetan lalu lintas dan tidak menyisakan trotoar untuk
pejalan kaki, pengasong berjualan di sembarang tempat, kondektur dan
sopir angkutan umum menggunakan jalan seenaknya tanpa
mengindahkan rambu-rambu lalu lintas dan pengendara yang lain, para
pedagang menjual tidak sesuai dengan timbangan atau takaran. Dan,
para
pegiat
sektor informal di tengah gemerlap kota besar, juga tak kalah
giat dalam berkorupsi. Tampaknya mereka tak mau kalah dan tak mau
disalahkan. Korupsi sudah dianggap menjadi hak asasi yang harus
mereka tuntut. ”Kalau para pejabat korupsi mengapa kami tidak,”
begitulah kira-kira pembelaan mereka.
163163
163163
163
u
Belajar Efektif
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam/Ilmu Sosial
u
Semua itu memperlihatkan betapa budaya korupsi sudah sampai
pada tingkat yang demikian kompleks. Kiranya tak salah jika ada yang
menganggap korupsi sebagai bagian
inheren
dalam budaya masyarakat.
Hal inilah kemudian yang sering kali dijadikan pembenaran bagi sikap
apatis dan tidak melakukan apa-apa untuk menghilangkan praktik
haram tersebut. Masyarakat pun sudah tak mampu lagi berpikir jernih
dengan menganggap korupsi sama dengan hak asasi manusia yang
biasa atau bahkan harus dilakukan. Sepertinya ada perasaan aneh bila
tidak melakukan korupsi.
Faktor penyebab
Mengapa korupsi kian menjadi-jadi? Ada empat hal utama yang
memicunya: (1) sistem pemerintahan atau negara yang memungkinkan
dan memberi peluang untuk korupsi; (2) semakin menurunnya
moralitas, akhlak, dan kesadaran masyarakat; (3) pandangan hidup
yang materialistis, sekular, kapitalis, dan melupakan keberadaan Allah
dalam kehi-dupan; serta (4) kurang aktifnya masyarakat dalam
mengontrol.
Survei
Indonesian Corruption Watch
(ICW) belum lama ini
menunjukkan bahwa sebab-sebab korupsi, menurut responden, adalah
sifat konsumtif masyarakat, ketidakpedulian masyarakat, gaji yang
rendah, rendahnya disiplin aparat, atasan ikut melakukan korupsi,
adanya contoh dari lingkungan sosial di kantor atau tempat kerja,
perilaku aparat yang sudah membudaya, sanksi hukum yang rendah,
penegakkan hukum lemah, prosedur dan birokrasi yang berbelit-belit
dan lama, ketidakjelasan informasi soal prosedur, kurangnya penga-
wasan dari instansi yang bersangkutan (pengawasan internal) maupun
dari instansi luar (pengawasan eksternal), rendahnya kesadaran
masyarakat sebagai konsumen, dan lemahnya pengawasan dari unsur
masyarakat.
Butuh tindakan nyata
Bagaimanapun korupsi harus dibrantas. Perang melawan korupsi
tidak hanya butuh konsep-konsep di atas kertas, akan tetapi tindakan
nyata yang didukung strategi yang tepat. Membudayanya korupsi
harus dilawan dengan sikap dan budaya anti korupsi dalam
masyarakat.
Kiranya kita masih memerlukan waktu puluhan tahun bahkan
adanya perubahan generasi untuk bisa keluar dari budaya korupsi. Cara
yang paling tepat barangkali dengan proses penyadaran, advokasi, dan
konseling. Juga melalui jalur pendidikan formal dan informal. Peran
guru agama, para ulama dan pemuka agama sangat diharapkan untuk
menumbuhkan/meningkatkan iman dan takwa dan perilaku/akhlak
mulia agar dapat mengubah konsep kultural masyarakat yang sudah
sampai pada tahap degradasi moral. Di samping tentu saja penegakan
hukum yang didukung kepemimpinan yang berani dan betul-betul
menjalankan
amar ma’ruf nahi munkar
agar dapat menjalankan kebijakan
pemerintah yang tegas dengan pelaksanaan yang tegas pula. Koruptor
ditindak dan dikenai hukuman tanpa pandang bulu. Jika para penegak
164164
164164
164
u
Belajar Efektif
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam/Ilmu Sosial
u
hukum —seperti jaksa, hakim, polisi— tidak bertindak tegas, maka
tidak akan terjadi pe-rubahan apa-apa. Apalagi bila para penegak
hukum mau disuap, maka para pelaku korupsi malah bebas dan
berkembang biak.
Survey yang dilakukan
United Nation Development Program
(UNDP)
baru-baru ini menjadi indikasi kuat mengenai hal itu. Hasil survey
menunjukkan bahwa korupsi di sektor publik dianggap sangat lazim
oleh 75% responden. Sebanyak 65 persen bahkan tidak hanya menduga
tentang praktik korupsi tetapi terlibat secara langsung dalam praktik
ini terutama menyangkut pejabat pemerintah. Dari 40 persen responden
yang telah melihat kasus korupsi, kurang dari 10 persen yang
dilaporkan.
Survey ini juga menemukan bahwa alasan utama tidak melaporkan
korupsi karena mereka tidak tahu ke mana harus melapor; kasus tidak
dapat dibuktikan; proses yang berbelit-belit dan panjang; dan
menganggap tidak ada tindakan nyata terhadap kasus tersebut
meskipun sudah dilaporkan.
Penelitian UNDP maupun ICW menunjukkan bahwa para
responden pada dasarnya anti-korupsi. Namun ketika sampai pada
tingkat pencegahan, mereka cenderung permisif.
Belajar dari negeri lain
Satu hal yang bisa diupayakan bersama adalah menempatkan
kembali pembangunan karakter bangsa sebagai bagian penting yang
tidak boleh dilupakan. Singapura, Hongkong, dan Korea Selatan telah
membuktikan bahwa dengan kemauan keras, keseriusan, dan itikad
politik semua pihak, mereka dapat menjadi negara jajaran teratas yang
mempraktikkan pemerintahan yang bersih.
Seyogianya, kita bisa mencontoh hal yang baik dari negara lain.
Singapura, Hongkong, dan Korea Selatan bisa menekan korupsi salah
satunya dengan membentuk Biro Investigasi Khusus yang bertugas
mengontrol dan mengusut segala macam dugaan korupsi. Biro ini
dibentuk sedemikian rupa sehingga bebas dari pengaruh dan tekanan
politik, mempunyai integritas, diberikan gaji yang tinggi untuk
menghindari suap, serta diikuti dengan adanya penegakan hukum
kepada siapapun yang terbukti melakukan korupsi sehingga kerja keras
biro ini tidak sia-sia. Demikian juga di RRC yang mulai dari titik nol.
Masa lalu diputihkan, dan selanjutnya hukum betul-betul ditegakkan.
Dengan sistem pembuktian terbalik, Malaysia bisa menekan kasus
korupsi seminimal mungkin.
Para pejabat negara bisa mencontoh Khalifah Umar bin Abdul Azis
yang tak mau menggunakan fasilitas negara sedikit pun untuk hal-hal
di luar kepentingan negara. Dikisahkan beliau harus mematikan lampu
(dari fasilitas negara) lantaran akan digunakan untuk kepentingan
pribadi. Bahkan dalam ajaran agama disebutkan bahwa korupsi
termasuk tindakan yang dilaknat Allah. Namun tampaknya tak ada
tanda-tanda korupsi itu berkurang bahkan terus berjalan
berkesinambungan dan bahkan terpelihara.
165165
165165
165
u
Belajar Efektif
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam/Ilmu Sosial
u
Segera bentuk KPK
Sudah banyak perangkat hukum yang dibuat di Indonesia untuk
memberantas korupsi, seperti UU tentang Pemberantasan Korupsi No.
3/1971. Bahkan jauh sebelum itu pada tahun 1950-an dan 1960-an juga
sudah muncul peraturan-peraturan yang terkait dengan upaya
pemberantasan korupsi. Tap MPR No. XI/MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN pun sudah
didukung UU No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan
yang bersih dan bebas KKN, dan UU No. 33/1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Antikorupsi). Tapi
tampaknya peraturan-peraturan tersebut belum berdampak banyak.
Untuk itulah kiranya perlu segera dibentuk Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi. Sebelum lembaga itu terbentuk, Komite
Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN) yang sudah ada
harus tetap memaksimalkan peranannya.
Kiranya, pemberantasan korupsi hanya bisa dicapai jika muncul
itikad semua kalangan bahwa korupsi terkait erat dengan harkat dan
martabat serta integritas sebuah bangsa. Kita harus yakin bahwa bangsa
kita mampu asal ada kemauan yang keras. Di samping itu, harus pula
diyakini, bahwa korupsi merupakan ancaman yang serius bagi
demokratisasi suatu bangsa.
Sumber:
Republika,
26 Agustus 2003
1
A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Laporan apa yang diterima paling akhir dari
Transparancy
International
mengenai Indonesia?
2. Sebutkan lima negara terkorup di dunia!
3. Mengapa Indonesia dikategorikan negara terkorup di dunia?
4. Departemen apa saja yang dianggap terkorup di Indonesia?
5. Contoh apa yang dikategorikan korupsi di kalangan
masyarakat?
6. Sebutkan empat penyebab korupsi di negara kita!
7. Sebutkan hasil survey ICW terhadap semaraknya korupsi
di Indonesia!
8. Dalam bentuk apa korupsi yang sering terjadi di tingkat RT?
9. Apa yang diperoleh dari hasil survey UNDP itu?
10. Apa alasan masyarakat tidak melaporkan kegiatan korupsi?
11. Landasan apa yang memunculkan korupsi sebagai hak asasi?
12. Apa yang dimaksud pengawasan internal itu?
13. Negara mana saja yang sudah dapat mengatasi budaya
korupsi?
14. Apa tugas Biro Investigasi yang berjalan di negara
Singapura, Hongkong, dan Korea Selatan?
15. Apa yang dilakukan RRC untuk menanggulangi korupsi?
166166
166166
166
u
Belajar Efektif
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam/Ilmu Sosial
u
2
2. Mengungkapkan Isi Bacaan
Kegiatan membaca yang kita lakukan selain untuk kepentingan
sendiri, dapat juga berguna untuk orang lain. Hal-hal yang perlu kita
perhatikan saat menyampaikan kembali informasi yang kita baca
kepada orang lain, di antaranya: (1) informasi yang disampaikan harus
objektif (sesuai dengan informasi yang kita peroleh; (2) bahasa yang
digunakan harus mudah dipahami; (3) penggunaan pilihan kata yang
tepat agar penerima informasi tertarik mengenai informasi yang kita
sampaikan; dan (4) pelafalan dengan jelas.
1. Tuliskan pokok-pokok isi bacaan yang terdapat pada bacaan
di atas!
2. Kemukakan pokok-pokok isi bacaan yang telah kamu tulis di
depan kelas!
3. Siswa lain mengamati dari aspek:
a. kesesuaian pokok yang diungkapkan dengan pokok yang
terdapat pada bacaan;
b. cara melafalkan;
c. penggunaan bahasa; dan
d. penggunaan kalimat.
4. Sampaikan hasil pengamatan kamu dan jadikan bahan diskusi!
16. Mengapa pemerintah harus meneladani Khalifah Umar bin
Abdul Azis?
17. Sejak kapan perangkat hukum untuk memberantas korupsi
dibuat?
18. Apa tugas KPKPN itu?
19. Mengapa penegak hukum harus menjalankan
amar ma’ruf
nahi munkar
?
20. Mungkinkah negara kita dapat memberantas korupsi?
Jelaskan!
B. Tukarkan hasil kerja kamu dengan teman, kemudian periksa
kesesuaian dengan isi teks!
C. Presentasikan jawaban yang benar untuk mengetahui tingkat
keberhasilan membaca cepat!
D. Laporkan pada guru kamu pekerjaan yang sudah betul 75% atau
betul 15 nomor!
167167
167167
167
u
Belajar Efektif
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam/Ilmu Sosial
u
B
Berdiskusi
1. Mengemukakan Gagasan dalam Diskusi
Diskusi berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah pertemuan
ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Kegiatan
diskusi sering juga dilaksanakan di sekolah atau di kelas dengan peserta
para siswa. Biasanya diskusi kelas tersebut dilakukan untuk
memecahkan suatu masalah yang ditugaskan oleh guru, atau apabila
kamu kesulitan untuk memecahkan masalah secara individu.
Dalam pelaksanaannya, peserta diskusi dituntut untuk saling
mengemukakan pendapat. Mengapa harus saling berpendapat? Karena
unsur pokok dari kegiatan diskusi adalah munculnya berbagai
pendapat. Apabila dalam kegiatan diskusi para peserta tidak saling
mengemukakan pendapat, maka diskusi tersebut dianggap gagal.
Untuk mengemukakan pendapat dalam kegiatan diskusi, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1. Pendapat harus langsung dapat menjawab persoalan yang
dihadapi.
2. Pendapat harus selalu ditunjang oleh argumentasi yang logis, serta
tidak menyimpang dari masalah yang sedang kita hadapi.
3. Untuk meyakinkan pendengar, pendapat yang dikemukakan perlu
diperkuat dengan fakta-fakta, contoh-contoh, ilustrasi,
perbandingan, kesaksian, dan sebagainya.
4. Kemukakan secara sopan sesuai dengan santun diskusi, jangan
emosional, dan jangan sampai menyinggung perasaan orang lain.
5. Sebelum mengemukakan pendapat, pikirkanlah masak-masak
termasuk akibat yang ditimbulkannya.
6. Gunakanlah bahasa yang jelas dan tidak berbelit-belit.
7. Agar dapat menarik perhatian para pendengar, maka pendapat kita
harus disampaikan dengan memperhatikan intonasi bicara,
pelafalan, gaya bahasa, dan pilihan kata yang tepat.
8. Perlihatkan kesan bahwa kita benar-benar menguasai persoalan.
9. Perhatikan tanggapan orang lain terhadap gagasan yang kita
kemukakan sebagai bahan pemikiran selanjutnya.
Mengemukakan pendapat dalam sebuah diskusi kelompok perlu
memperhatikan beberapa hal berikut.
1. Sebelum mengemukakan pendapat, kita harus minta izin terlebih
dahulu pada moderator.
2. Setelah diberi izin oleh moderator, baru pendapat itu dikemukakan
dengan diawali dengan ucapan terima kasih pada moderator.
3. Apabila menanggapi gagasan orang lain, hindari pemakaian kata
setuju, tidak setuju, atau setuju sekali.
4. Tidak bersifat memojokkan pihak lain.
5. Hindari hal-hal yang bersifat memaksakan kehendak pribadi.
Perhatikan contoh berikut ini.
(1) Saudara Moderator, terima kasih atas kesempatan yang
diberikan pada saya. Setelah membaca, mendengar, dan melihat
168168
168168
168
u
Belajar Efektif
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam/Ilmu Sosial
u
Sasaran Kompetensi
3
hal-hal yang berkaitan dengan kedisiplinan di sekolah kita, saya
berpendapat bahwa ....
(2) Saudara Moderator, setelah saya mendengar pendapat Saudara
... maka pada kesempatan ini saya meminta dasar
pemikirannya. Saudara tadi berpendapat .... Padahal kalau kita
lihat dari kenyataannya adalah .... Terima kasih. (tidak setuju)
(3) Saudara Moderator, setelah mengamati pendapat yang
dikemukakan Saudara ... memang bisa dikatakan lebih efektif.
Saya mengharapkan rekan-rekan dapat menerimanya. (setuju)
(4) Saudara Moderator, setelah mendengar pendapat Saudara ...
memang ada bagusnya. Tapi kalau kita hubungkan dengan
permasalahan yang sedang kita hadapi, agaknya kurang
relevan. Saya harap Moderator meninjau kembali pendapat
tersebut. (tidak setuju)
1. Rumuskan gagasan kamu apabila muncul masalah seperti
berikut ini!
a. Di sekolah kamu sedang digalakkan gerakan disiplin. Tapi
gerakan tersebut hanya berlaku untuk para siswa sedangkan
guru tidak. Kemukakan gagasan kamu!
b. Masyarakat dan para pegawai kelas bawah dimonitor
kedisiplinannya, sedangkan para pejabat tinggi berlaku
seenaknya. Kemukakan gagasan kamu terhadap masalah
tersebut!
c. Anda sering melihat kerja polisi lalulintas, para pedagang
kaki lima, dan para petani. Bagaimana menurut pendapat
kamu ketiga profesi tersebut dilihat dari unsur kedisiplinan?
d. Bagaimana pendapat kamu tentang ”kedisiplinan” itu?
e. Mengapa hidup harus berdisiplin?
2. Langkah apa saja yang perlu kamu lakukan untuk
mengemukakan gagasan dalam kegiatan diskusi?
3. Kemukakan gagasan kamu di depan kelas mengenai
permasalahan yang terdapat pada nomor 1!
4. Siswa yang lain menanggapi dari unsur:
a. kelogisan;
b. dasar pemikiran;
c. argumentasi; dan
d. penguasaan masalah.
Carilah beberapa paragraf dari sumber bacaan yang berhubungan
dengan masalah kedisiplinan!
Tempelkan paragraf tersebut pada buku latihan kemudian
kemukakan gagasan kamu mengenai isi paragraf tersebut!
169169
169169
169
u
Belajar Efektif
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam/Ilmu Sosial
u
C
Sasaran Kompetensi
4
2. Mengemukakan Gagasan Disertai Contoh
Dalam permasalahan yang cukup rumit, sebuah gagasan perlu
didukung dengan contoh. Penyajian contoh dalam penjelasan suatu
permasalahan dapat membantu pemahaman pendengar terhadap
penjelasan yang disampaikan.
1. Kemukakan gagasan kamu tentang permasalahan berikut ini
disertai dengan contoh-contoh!
a. Kedisiplinan merupakan unsur pokok penunjang
pembangunan di negara kita.
b. Kedisiplinan merupakan modal pokok dalam kehidupan
manusia.
c.
Salat merupakan contoh konkret pengamalan kedisiplinan.
d. Kedisiplinan perlu ditanaman sejak kecil.
2. Kemukakan pendapat kamu di depan kelas!
3. Siswa yang lain menganalisis kesesuaian:
a. contoh dengan gagasan;
b. kelogisan; dan
c.
penguasaan gagasan.
Selenggarakan kegiatan diskusi kelompok di kelas kamu dengan
tema kedisiplinan!
Kemukakan pendapat kamu mengenai kedisiplinan yang
berhubungan dengan topik diskusi!
Menulis Teks Drama
1. Mengembangkan Penokohan
Penokohan dalam sebuah drama, walaupun kadang-kadang
dialami oleh binatang atau makhluk lain, umumnya dialami oleh tokoh-
tokoh cerita berupa manusia. Dengan demikian, dapatlah dikatakan
bahwa tokoh cerita adalah orang yang mengambil bagian dan
mengalami peristiwa atau bagian dari peristiwa-peristiwa yang
digambarkan di dalam plot.
Sifat dan kedudukan tokoh cerita dalam suatu karya sastra drama
beraneka ragam. Ada yang bersifat penting dan digolongkan kepada
tokoh penting (mayor) dan ada pula yang tidak terlalu penting dan
digolongkan kepada tokoh pembantu (minor). Tokoh tersebut ada yang
berkedudukan sebagai protagonis (tokoh utama atau tokoh yang
dikagumi), antagonis (penentang utama terhadap tokoh utama).
Tokoh-tokoh cerita, terutama tokoh pentingnya, memiliki watak
170170
170170
170
u
Belajar Efektif
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam/Ilmu Sosial
u
5
masing-masing yang digambarkan dengan seksama. Tokoh-tokoh itu
dapat memiliki berbagai watak sesuai dengan kemungkinan watak yang
ada pada manusia, seperti jahat, baik, sabar, peragu, periang, pemurung,
berani, pengecut, licik, jujur, atau campuran dari berbagai watak itu.
Berdasarkan perwatakan, tokoh cerita dapat dibedakan ke dalam
tokoh sederhana dan tokoh kompleks atau tokoh bulat. Tokoh
sederhana dalam bentuknya yang asli, adalah tokoh yang hanya
memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat-watak tertentu saja.
Sedangkan tokoh bulat atau kompleks adalah tokoh yang memiliki
berbagai kemungkinan sisi kehidupan, menampilkan sifat dan watak
bermacam-macam. Perilakunya sering tak terduga dan memberikan
efek kejutan pada penonton. Tokoh kompleks ini hampir menyerupai
sifat manusia pada kehidupan yang sebenarnya.
Selain tokoh sederhana dan tokoh kompleks, terdapat juga tokoh
statis dan tokoh berkembang. Tokoh statis adalah tokoh cerita yang
secara esensial tidak mengalami perubahan dan atau perkembangan
perwatakan sebagai akibat adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi.
Sebaliknya, tokoh berkembang wataknya akan berkembang sesuai
dengan peristiwa-peristiwa yang dihadapinya. Ia secara aktif
berinteraksi dengan lingkungannya, baik di lingkungan sosial, alam,
maupun yang lain, yang kesemuanya itu akan mempengaruhi sikap,
watak, dan prilakunya.
Berdasarkan kemungkinan pencerminan tokoh cerita, tokoh cerita
dapat dibedakan ke dalam tokoh tipikal dan tokoh netral. Tokoh tipikal
adalah tokoh yang hanya sedikit ditampilkan keadaan individualitas-
nya, dan lebih banyak ditonjolkan kualitas konteksnya atau di mana
dia berada. Tokoh netral, berekstensi demi cerita itu sendiri. Ia benar-
benar merupakan tokoh imajiner yang hanya hidup dan berekstensi
dalam dunia fiksi.
1. Susunlah teks drama (dialog) yang menggambarkan tokoh
protagonis dan antagonis!
2. Perankan teks tersebut di depan kelas sesuai dengan karakter
tokoh masing-masing!
2. Mengembangkan Konflik
Konflik merupakan unsur yang esensial dalam pengembangan plot.
Pengembangan plot sebuah karya naratif akan dipengaruhi oleh wujud
dan isi konflik. Kemampuan pengarang untuk memilih dan
membangun konflik melalui berbagai peristiwa akan sangat
menentukan kadar kemenarikan cerita yang dihasilkan. Misalnya,
peristiwa-peristiwa manusiawi yang seru, yang sensasional, yang saling
berkaitan satu dengan yang lain dan menyebabkan konflik.
Bentuk peristiwa dalam sebuah cerita, dapat berupa peristiwa fisik
ataupun batin. Peristiwa fisik melibatkan aktivitas fisik, ada interaksi
antara seorang tokoh cerita dengan sesuatu di luar dirinya: tokoh lain
atau lingkungan. Peristiwa batin adalah sesuatu yang terjadi dalam
batin, hati seorang tokoh. Kedua bentuk peristiwa tersebut saling
171171
171171
171
u
Belajar Efektif
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam/Ilmu Sosial
u
Sasaran Kompetensi
7
6
berkaitan, saling menyebabkan terjadinya hubungan satu dengan yang
lain.
Bentuk konflik sebagai bentuk kejadian, dapat pula dibedakan ke
dalam dua kategori, yaitu konflik fisik dan konflik batin atau konflik
eksternal dan konflik internal.
1. Tulislah teks percakapan (dialog) yang menggambarkan sebuah
konflik. Konflik tersebut dapat berupa konflik fisik atau konflik
batin!
2. Tukarkan hasil kerja kamu dengan teman kemudian tentukan
apakah percakapan tersebut menggambarkan sebuah konflik
atau tidak. Kemukakan alasannya!
3. Mengembangkan Latar
Latar atau
setting
yang disebut juga sebagai
landas tumpu
, mengarah
pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial
tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
Tahap awal karya fiksi pada umumnya berisi penyituasian,
pengenalan terhadap berbagai hal yang akan diceritakan. Misalnya,
pengenalan tokoh, pelukisan keadaan alam, lingkungan, suasana
tempat, mungkin juga hubungan waktu, dan lain-lain yang dapat
menuntun pembaca/pendengar secara emosional kepada situasi cerita.
Latar memberikan pijakan secara konkret dan jelas. Hal ini penting
untuk memberikan kesan realistis kepada penonton atau pembaca.
Dengan demikian, pembaca merasa dipermudah untuk ”mengoperasi-
kan” daya imajinasinya, di samping dimungkinkan untuk berperan
serta secara kritis sehubungan dengan pengetahuannya tentang latar.
1. Tuliskan masing-masing satu paragraf yang menunjukkan latar:
a. tempat;
b. hubungan waktu; dan
c.
suasana sosial.
2. Tulisan tersebut bersifat transisi atau pengenalan dalam sebuah
naskah drama!
Carilah naskah drama kemudian tentukan penokohannya, konflik,
latar, serta sudut pandang!
Tulislah naskah drama satu babak minimal terdapat tiga tokoh di
dalamnya!
Bacakan naskah drama yang kamu buat di depan kelas dapat
dibantu oleh teman sesuai jumlah tokoh di dalamnya!
172172
172172
172
u
Belajar Efektif
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam/Ilmu Sosial
u
D
Membaca Buku Biografi
1. Membaca Buku Biografi
Bacalah biografi berikut ini!
P L A T O
(427 – 347 SM)
Plato adalah ahli filsafat besar, sastrawan besar, pendidik, warga
negara Yunani, murid Sokrates dan guru Aristoteles. Plato adalah orang
pertama di dunia yang menemukan (mendirikan) perguruan tinggi atau
universitas dengan nama Akademi (387 SM). Nama tersebut diambil
dari nama seorang pahlawan Yunani yang bernama Akademus. Plato
adalah ahli filsafat pertama di dunia yang dengan akal-budinya berhasil
menemukan dunia idea atau dunia rohani. Hal itu sungguh
menakjubkan bila diingat bahwa Injil dan Al-Quran baru terbit berabad-
abad kemudian. Ia mengatakan, bahwa jiwa manusia sesudah
meninggalkan badan, kembali ke dunia rohani dan hidup di sana untuk
memandang keinsanan yang abadi dan sempurna. Plato juga
menemukan ilmu filsafat politik (ilmu filsafat tentang negara). Ia
mengarang 36 karya filsafat, antara lain berjudul ”Republik”.
Plato lahir di kota Athena pada tahun 427 SM dan meninggal di
Athena pada tahun 347 SM. Plato termasuk keturunan bangsawan dan
nama sebenarnya Aristokles. Ia mendapat nama Plato karena bahu dan
dahinya lebar. Kata ”plato” berarti yang berbentuk lebar. Ayah Plato
bernama Ariston dan meninggal sewaktu Plato masih kecil. Sesudah
ayahnya meninggal, ibunya menikah lagi dengan Pirilampes,
pamannya. Plato dibesarkan di rumah Pirilampes, sahabat dan
pendukung Perikles (495-429 SM), kepala negara yang membuat Athena
mencapai zaman keemasan.
Mula-mula Plato ingin menjadi ahli politik, tapi ada dua peristiwa
yang membelokkan cita-citanya. Pada tahun 404 SM, ketika Plato
berumur 23 tahun, Kritias (saudara sepupunya) dan Karmides
(pamannya yang lain) menjadi diktator di Athena. Tindakannya kejam
dan tidak tahu kesusilaan. Plato merasa jijik terhadap ahli politik seperti
itu. Satu tahun kemudian rakyat Athena berontak dan mendirikan
pemerintahan demokrasi. Plato mempertimbangkan kembali cita-
citanya untuk menjadi ahli politik. Tiba-tiba Sokrates, sahabat dan
gurunya, dihukum mati oleh pemerintah Athena. Plato lalu membuang
cita-citanya yang semula dan bermaksud jadi ahli filsafat seperti
Sokrates. Cita-citanya tercapai bahkan ia menjadi ahli filsafat besar
melebihi Sokrates. Bahkan Aristoteles, muridnya, jadi ahli filsafat
terbesar di dunia.
Sumber:
100 Penemu Paling Berpengaruh di Dunia
:162
173173
173173
173
u
Belajar Efektif
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam/Ilmu Sosial
u
Sasaran Kompetensi
9
8
1. Kemukakan oleh kamu di depan kelas hal-hal yang menarik
yang terdapat pada tulisan biografi tersebut!
2. Sampaikan hal-hal tersebut melalui kalimat serta diksi yang
tepat!
2. Merefleksikan Tokoh dengan Diri Sendiri
Sehebat apapun seseorang, ada sisi dalam dirinya yang memiliki
kesamaan dengan orang seumumnya. Begitu pun dengan tokoh. Kalau
kita membaca kisah hidup seorang tokoh atau biografi, kita akan
menemukan sisi-sisi dalam hidupnya yang memiliki kesamaan dengan
orang kebanyakan. Cobalah kamu membaca biografi seorang tokoh.
Temukan sisi-sisi dalam hidupnya yang sama dengan orang
kebanyakan atau mungkin dengan diri kamu sendiri.
1. Mengapa Plato dikategorikan sebagai seorang tokoh?
2. Adakah kesamaan yang dimiliki Plato dengan diri kamu? Bila
ada, tuliskan!
3. Kemukakan kesamaan yang dimiliki Plato dengan diri kamu
di depan kelas! Sampaikan kesamaan tersebut dengan kalimat
yang tepat!
4. Apa saja keistimewaan Plato yang dapat kamu teladani?
5. Mungkinkah kamu mengikuti jejak kesuksesan Plato? Jelaskan
dengan kalimat yang tepat serta logis!
Carilah tulisan biografi tentang seorang tokoh dalam negeri!
Kemukakan keistimewaan atau keunggulan tokoh tersebut!
Tuliskan kesamaan yang dimiliki sang tokoh dengan diri kamu!
Apa saja yang dapat kita teladani dari sang tokoh tersebut?
1. Membaca cepat adalah kegiatan untuk memahami isi bacaan
dengan waktu yang relatif singkat.
2. Diskusi adalah musyawarah atau bertukar pikiran untuk
memecahkan suatu masalah.
3. Menulis teks drama adalah menulis cerita dengan bentuk dialog.
4. Biografi adalah karangan nonfiksi yang mengisahkan latar
belakang kehidupan salah seorang tokoh.
174174
174174
174
u
Belajar Efektif
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam/Ilmu Sosial
u
Sudahkah kamu menguasai berbagai kemampuan berbahasa dalam
Pelajaran 11 ini? Untuk mengukur dan meningkatkan kemampuanmu, coba
kamu praktikkan dalam kehidupanmu sehari-hari berbahasa berikut ini.
1. Bacalah sebuah topik tertentu yang ada dalam surat kabar. Ukur waktu
membacamu. Berapa menitkah yang diperlukan untuk memahami isi
teks tersebut?
2. Rencanakan diksusi di kelasmu untuk memusywarahkan masalah yang
dihadapi bersama, umpamanya peningkatan disiplin. Belajarlah
berargumen dengan logis.
3. Bacalah sebuah teks drama. Pahami isinya. Pahami olehmu, fungsi
dialog dalam teks drama tersebut.
4. Bacalah sebuah biografi salah seorang tokoh terkenal. Temukan olehmu,
hal-hal apa saja yang bermanfaat yang dapat kamu teladani dari tokoh
tersebut.
11
I.
Pilihlah salah satu jawaban yang benar!
1. Bila kita ingin memahami informasi sebanyak mungkin dari
beberapa sumber, maka akan tepat bila menggunakan teknik
membaca ....
a.
intensif
d.
indah
b.
cepat
e.
bersuara
c.
cermat
2.
Istilah
kpm
dalam membaca cepat adalah ....
a.
kecepatan pembacaan permenit
b.
kecepatan per menit
c.
kecepatan pembaca permenit
d.
kecepatan pemahaman membaca
e.
ketepatan pembacaan dalam menit
3.
Dalam teknik membaca yang harus bergerak cepat adalah ....
a.
kepala
d.
tangan
b.
mata
e.
perasaan
c.
bibir
Untuk nomor 4 dan 5 pahami teks berikut!
Anton
: Dik, nanti sore jadi, bukan?
Didik
: Jadi apa?
Anton : .............
Didik
: Ah, ya! Aku hampir lupa. Untung kau ingatkan.
Antara sekolah kita dengan SMA “Bunga lndah,”
kan
!
175175
175175
175
u
Belajar Efektif
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam/Ilmu Sosial
u
Anton : Betul. Kalau tidak menontonnya, rugi kita.
Ha ... ha.... Ha....
Didik
: Ya, karena primadona kita akan turun nanti.
OK, sampai nanti sore.
4. Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah ....
a.
Mengerjakan PR Matematika di rumah Nyoman.
b.
Menyaksikan pertandingan bola voli di TVRI.
c.
Kita menjenguk Handi di RSUP bersama Rita, anak SMA
“Bunga Indah.”
d.
Kita mendengarkan bersama siaran “Kreasi Remuja” di RRI.
e.
Menonton pertandingan bola basket.
5.
Bentuk penyajian seperti teks di atas biasa digunakan dalam karya
sastra berbentuk ....
a.
cerpen
d.
novel
b.
puisi
e.
hikayat
c.
drama
6.
Dalam diskusi Panitia Pelaksana Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
(MPLS) bagi siswa baru, Saudara Pepen selaku ketua seksi 8 yang
membidangi olahraga dan kesenian, menyarankan bahwa selama kegiatan
MPLS, siswa baru, harus datang pada pukul 05.00 untuk melakukan
olahraga kebugaran sebelum mengikuti kegiatan mated MPLS. Saran
Saudara Pepen itu disanggah oleh Saudara Sofyan selaku ketua seksi 3
yang membidangi Bela Nega
ra.
Kalimat sanggahan yang logis yang disampaikan Saudara Sofyan
adalah ...
a.
Saya tidak setuju semua siswa baru selama kegiatan MPLS harus
datang pada pukul 05.00, karena terlalu pagi dan merepotkan.
b.
Saya tidak menyetujui semua saran yang diajukan Saudara
Pepen, mengingat akan merepotkan semua pihak termasuk para
orang t
ua.
c.
Saya kurang setuju, sebaiknya kegiatan olahraga kebugaran
tidak harus dilaksanakan pada pukul 05.00, tetapi dapat
dijadwalkan beberapa menit setiap kali pergantian mat MPLS.
d.
Saya keberatan, olahraga kebugaran dilaksanakan pada pukul
05.00 mengingat akan mengganggu aktivitas panitia yang lain.
e.
Saya berpendapat lain dari Saudara Pepen. Untuk olahraga
kebugaran itu tetap dilaksanakan setiap pagi sesuai jadwal yang
telah ditetapkan, yaitu pukul 05.00.
7.
Perhatikan dialog berikut!
Dony : Bagaimana realisasi majalah dinding di sekolah kita?
Jerry : Cukup baik dan sudah mengikuti imb
auan kepala sekolah.
Dony :
Pengertian baik yang kamu maksudkan ditinjau dari segi apa?
Jerry : ...
Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah ...
a.
Baik dari diri saya sendiri maupun dari berbagai pihak.
b.
Dari segi kertas, penampilan, dan kelengkapan isinya.
176176
176176
176
u
Belajar Efektif
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
Bahasa Indonesia 2
untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam/Ilmu Sosial
u
c.
Baik menurut pendapat orang-orang di sekitar sekolah.
d.
Baik dari segi biaya dan waktu.
e.
Segi kesiapan, kenyamanan dan lain sebagainya.
Untuk nomor 8
s.d. 10 pahami kutipan berikut!
Gagasan Muhammad Yamin mengenai pentingnya mempersatukan
bangsa dengan cara menyatukan bahasa, patut diacungkan jempol.
Dengan usianya yang masih muda belia itu, Muhammad Yamin sudah
memiliki rasa kebangsaan yang tinggi. Peran Muhammad Yamin dalam
mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia dan memajukan
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, diakui oleh pakar sejarah.
Hampir semua buku sejarah menyinggung Muhammad Yamin sebagai
pencetus gagasan diselenggarakannya Kongres Pemuda 28 Oktober
1928 itu, yang menghasilkan tiga butir Sumpah Pemuda yang salah
satu isinya berbunyi menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
8. Pendapat terhadap keteladanan tokoh Muhammad Yamin yang
sesuai dengan isi paragraf tersebut adalah ...
a.
Muhammad Yamin salah seorang pejuang bangsa Indonesia.
b.
Pencetus ide persatuan bangsa dengan mempersatukan bahasa
di Nusantara.
c.
Seorang pemuda patriotik sejati yang patut ditiru kaum muda
zaman sekarang.
d.
Pencetus bahasa persatuan dalam Sumpah Pemuda (28 Oktober
1928).
e.
Ketua Indonesia Muda (1928), anggota Partindo, dan anggota
volksr
aad.
9. Paragraf di atas termasuk jenis karangan berbentuk ....
a.
biografi
d.
kritik
b.
puisi
e.
cerpen
c.
resensi
10.
Paragraf di atas karangan yang bersifat ....
a.
ilmiah
d.
bombatis
b.
fiktif
e.
simbolik
c.
nonfiktif
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Jelaskan tujuan membaca cepat!
2.
Jelaskan apa yang dimaksud diskusi!
3. Tuliskan beberapa manfaat diskusi!
4. Apa yang dimaksud biografi? Jelaskan bedanya dengan
autobiografi!
5. Biografi termasuk karangan yang bersifat nonfiksi. Kenapa
demikian?